Empat hari menemani si uncu ujian secara daring, membuat emak juga harus fokus. Fokus menemani belajar, fokus mengawasi ujiannya.
Terpaksa akun FB emak ini dinonaktifkan selama 4 hari kemaren. Khawatir emak tergoda buat status, atau membaca status teman, ngelike, terus komen terus scroll ke bawah, gitu aja ampe lupa anaknya .
Ternyata, sesuatu ya... ujian daring itu.
Anaknya santuy banget. G mandi, g sikat gigi, g makan, g minum, masih ileran, ehh...canda
Intinya, gimanapun posisinya dan keadaannya, g masalah. G ada guru dan teman yang mengomentari. Paling emaknya yang senewen.
Tapi, asyik juga liat sistem ujiannya. Setelah jawaban di submit, score langsung keluar. Mulai yang nilai si uncu 13 dari 30 soal sampai yg sempurna 100 dari 100 point. Nano2 nilainya.
Alhamdulillah, ini hasil terbaiknya. Saya juga g mengharapkan hasil lebih baik dari ini darinya dengan belajar secara online ini. Secara emaknya bukan guru yang baik selama masa pandemi ini.
Tetap berharap agar pandemi ini segera berlalu. Biar emak bebas tugas jd guru sekolah. Jd guru kehidupan mah teteup...
Biar si anak bersemangat kembali ke sekolah, belajar, berinteraksi, bersosialisasi dengan guru dan teman-temannya. Dan biar si anak badannya rada jauhan dari kasur dan hp. Jangan sampai nyaingin emaknya jadi kaum rebahan
Selesai ujian daring, si kembang menghibur emak dg mengeluarkan bunga mungilnya yang indah.
0 comments:
Post a Comment