Ini hari terakhir kami di Turki. Malamnya kami akan bertolak ke Jeddah dan lanjut ke Madinah. Dari Madinah, baru ke Mekah.
Pagi ini suhu masih setia di angka 9°C. Hanya saja pagi ini cuaca mendung berawan dg tiupan angin yg agak kencang. Sebenarnya udara dingin, bisa dicover dg pakaian musim dingin komplit. Long jhon, baju, sweater dan jaket. Tak lupa kaos kaki musim dingin, sarung tangan musim dingin serta kupluk. Jadi klu di foto saya rada montok gitu, maklumin...yak?
Tapi kalau sdh berangin, baju komplit seperti tak mempan. Dinginnya menusuk sampai ke tulang.
Dari semalam, packing sdh beres. Pagi langsung bawa koper. Tujuan pagi ini adalah ke Grand Bazar. Grand Bazar ini pusat belanja yg lumayan murah dan lengkap di Turki. Dibangun oleh Sultan Mehmed II th 1461 untuk mengumpulkan para pedagang yg terserak. Meskipun murah tapi tak murahan.
(Cari pembenaran )
Masuk ke Grand Bazar harus melalui body checking seperti di bandara. Masuk pasar aja seserius ini. Masuk ke toilet juga serius. Pake palang otomatis. Masukkan dulu koin 1 Lira, baru palangnya terbuka. Ckkckkk....
Di Grand Bazar ini mau apa aja, tersedia. Mulai yg traditional sampai yg modern. Dari yg tak bermerk sampai yg bermerk spt tas Armani, Giordano dan lain-lain ada. Pilihan tergantung ketebalan dompet.
Selepas dr Grand Bazar kami langsung menuju Topkapi Palace. Letaknya tak jauh dari Grand Bazar. Sehingga kami hanya perlu berjalan kaki. Meskipun udara semakin berangin. Semakin dingin.
Sepanjang perjalanan, banyak pertokoan. Seperti khasnya Eropa, di sini banyak pedestrian dg jalanan yg ditutupi paving block. Suasananya asyik. Instagramable kata orang. Ditambah dengan pohon2 meranggas yg membuat suasana semakin erotis eh...eksotis.
Ketika kami lagi jalan, tiba-tiba Muthia dan Alyssa, teriak, "ada daun musim gugur". Dan langsung memungutnya dari jalan.
Ooo....ternyata itu daun Maple kering yang sudah gugur dari pohonnya. Amazing aja. Dulu setiap melihat gambar musim gugur atau musim dingin, sering sekali daun ini hadir. Sekarang benar2 melihat dengan mata sendiri. Akhirnya di bawa lah itu daun 2 helai. Buat dipigura.
Sesampai di area Topkapi Palace, ternyata di area itu juga terdapat Aya Sofia dan Blue Mosque. Sekali berkunjung langsung bisa melihat 3 bangunan bersejarah.
Yg akan kami masuki adalah Topkapi Palace dan Blue Mosque. Sedangkan Aya Sofia, hanya dilihat dari luar. Karena Hagia Sofia sedang direnovasi.
Jadilah kami foto2 dulu di depan Aya Sofia dan Blue Mosque.
Aya Sofia atau Hagia Sofia, adalah bangunan kuno yg indah dg sejarah yg panjang. Ketika Konstantinopel masih di bawah pemerintahan Romawi, Aya Sofia adalah gereja. Ketika Konstantinopel ditaklukan oleh Sultan Mehmed II alias Muhammad Al Fatih, bangunan ini diubah menjadi Mesjid. Dan di bawah pemerintahan sekuler Kemal Attaturk, Aya Sofia diubah menjadi museum pada tanggal 1 Februari 1935.
Ketika Sultan Mehmed II berhasil menaklukkan Konstantinopel, beliau memasuki kota Konstantinopel dengan berkuda. Di depan Aya Sofia beliau turun dari kudanya. Melepas sorbannya dan sujud di tanahnya. Kemudian mengambil tanahnya dan melumuri kepalanya dengan tanah tersebut.
Beliau berkata, "Rasulku tak pernah berbohong".
Dari Aya Sofia kami terus menuju ke Topkapi Palace. Dan yg antri, ribuan. Masya Allah...
Masuk ke Topkapi Palace, kita harus melewati 2 pintu (benteng). Dan di dua-dua pintu kita harus melewati pemeriksaan X-Ray. Dan di pintu pertama malah dijaga oleh tentara dg senapan panjang. Wiih...ketat amat ya?
Topkapi Palace di bangun atas perintah Sultan Mehmed II The Conqueror. Sebagai simbol kekuasaan. Juga sebagai pusat pemerintahan, tempat kerja Sultan dan tempat pribadi sultan beserta keluarganya. Dan lagi, di jaman pemerintahan sekuler Kemal Attaturk, Topkapi Palace dijadikan museum.
Topkapi Palace didirikan di reruntuhan istana para kaisar Byzantium. Komplek Topkapi Palace ini sangat luas. Sekitar 700.000 m². Rasanya, tak cukup sehari kalau kita ingin menjelajahi istana ini. Karena terdiri dari beberapa komplek. Komplek yg akan kami tuju dalam kunjungan ini adalah museum warisan Rasulullah.
Tapi sayang, saya tak berhasil masuk ke museum ini. Karena antrian di dua gerbang yang sangat panjang, membuat badan sudah menggigil kedinginan. Ditambah antrian masuk ke museum warisan Rasulullah yang juga luar biasa panjangnya. Badan saya tak mampu lagi antri di udara terbuka yang dingin (9°C) dan berangin kencang. Tangan dan kaki serasa mulai kebas karena dingin.
Akhirnya krn sy tak sanggup menahan dingin, dengan ditemani Sayyid, saya masuk ke ruang penjualan souvenir. Karena di dalam komplek istana, hanya itu satu-satunya ruang tertutup yang memakai heater, tanpa antri.
Baru saja kami mampir di pusat souvenir ini, hujan turun. Hujan cuma sebentar. Tapi kemudian dilanjutkan oleh gerimis. Dan angin yang semakin kencang. Sedangkan Topkapi Palace memiliki taman yang super duper luas. Area terbuka yang luas. Sementara tempat berteduh dan berlindung dari tiupan angin sangat sedikit. Baru kali ini saya merasakan angin dingin yang menggigit.
Karena cuaca yg makin memburuk, akhirnya ketua rombongan kami meminta kami semua kembali ke bus. Agenda Topkapi tak selesai, ke Blue Mosque juga dibatalkan.
Saya bersyukur, karena saya memang tak sanggup melanjutkan perjalanan dalam kondisi angin yang serasa membekukan ini.
Hanya Muthi yang ditemani ayahnya yang sempat masuk ke tempat warisan Rasulullah. Di sana ia melihat pedang, jenggot dan gamis Rasulullah, pedang nabi Daud, tongkat nabi Musa dll. Beruntungnya Muthi.
0 comments:
Post a Comment