Beratnya Rindu


Hari ini kami sekeluarga mengunjungi si gadis di pesantrennya. Setelah jalan ke sana ke mari, makan dan membeli beberapa keperluannya, kamipun sholat di masjid. Dan bersantai sejenak di sana sambil ngobrol ringan.
Dari sebanyak itu cerita kami, ada satu hal yg membuat hati ini mengharu biru.
Dia memiliki guru bahasa Arab asli dari Madagaskar. Sebuah negara kecil di benua Afrika sana. Beliau sudah puluhan tahun tinggal di Indonesia dan telah menikah dengan seorang perempuan Sunda serta memiliki seorang anak. Sebut namanya pak Ahmad.
Sejak pak Ahmad masuk SMA, kemudian melanjutkan kuliah di Mesir dan akhirnya jadi dosen sebuah universitas swasta di Bandung, tak sekalipun ia pulang ke kampungnya menemui ibu tercinta. Karena ketiadaan dana. Hingga puluhan tahun berlalu.
"Bukankah beliau juga mengajar di sekolah muthi? Jadi double job kan?"
"Di sekolah Muthi, beliau mewakafkan dirinya mengajar bahasa Arab. Tidak dibayar", kata si gadis. Masya Allah....betapa mulianya. Mewakafkan ilmu, tenaga dan waktunya di negeri orang. Sementara ia pasti butuh dana.
Pak Ahmad ini membagi waktunya, 4 hari di Subang dan 3 hari di Bandung.
Hatiku langsung gerimis. Terbayang perihnya rindu yang dirasakan si ibu. Ditinggalkan anak laki-laki yg mencari ilmu ke negri orang, kemudian bekerja, menikah, dan tak bisa pulang hingga berpuluh-puluh tahun lamanya karena terkendala biaya. Penantian yang sangat lama. Belum beratnya membanting tulang sendirian membiayai sekolah si anak dulu karena sang ayah sudah meninggal. Duuh... betapa tegarnya beliau. Semoga Allah merahmatinya
Akhirnya di umur 39 tahun, pak Ahmad bisa berangkat menemui ibunya tercinta di kampung halamannya di Madagaskar. Itupun hanya seorang diri. Belum bisa mengajak serta istri dan anak tercinta.
Ternyata di kampungnya, baru ia seorang yang berhasil menempuh pendidikan tinggi sampai ke universitas. Ketika ia pulang, orang sekampung keluar dari rumahnya untuk menemuinya. Ibunya pun menjadi sangat dihormati di kampungnya.
Meleleh air mata ini mendengarnya. Terbayang bahagianya hati sang ibu bertemu putra tercinta setelah berpisah sekitar 24 tahun. Penantian yang teramat panjang. Dari badan kuat hingga mulai renta. Saya rasanya tak sanggup bertahan selama itu menunggu anak tercinta. Pasti remuk redam rasa di dalam dada. Air mata tentu selalu menggenang di setiap sholat dan di setiap ingat mereka.
Pak Ahmad ini memiliki kepribadian yang tegas dan empati yang tinggi. Pernah suatu ketika, bapak kepala sekolah datang ke ruang guru memberi pengarahan. Guru-guru pada duduk karena memang memiliki meja dan kursi masing-masing. Pak Kepsek berdiri. Tak lama kemudian pak Ahmad keluar ruangan. Begitu balik, beliau membawa sebuah kursi dan mempersilahkan pak Kepsek duduk.
Ketika gempa dahsyat menimpa Lombok baru-baru ini, seorang teman Muthi yang berasal dari Lombok galau. Ia ingin tau keberadaan keluarganya. Begitu pak Ahmad tau ada muridnya yang berasal dari Lombok, langsung ia memberikan telepon genggamnya, "Ini hp bapak. Silahkan habiskan pulsanya. Telpon keluarga kamu".
Sang temanpun langsung menelpon keluarganya. Setelah beberapa saat iapun mengembalikan hp pak Ahmad dg mata sembab habis menangis. Ternyata ibunya sendirian berada di pengungsian. Adiknya sedang sekolah di sebuah pesantren di Jawa Timur. Dan ayahnya sedang berlayar. Beliau memang bekerja di pelayaran. Ibunya sendirian menghadapi cobaan dahsyat ini. 
Pun ketika ibunya yang sedang di pengungsian ini menelpon ke hp pak Ahmad untuk menyampaikan pesan ke anaknya, pak Ahmad yg sedang mengajar di sekolah putra, langsung bergegas naik motor dan menuju ke sekolah putri hanya untuk menyampaikan pesan ke si anak sesegera mungkin. Tak menunda waktu.
Sekarang sudah berlalu 3 tahun dari kunjungan terakhir ke ibunya di Madagaskar. Pak Ahmad masih menyimpan harapan untuk bisa kembali mengunjungi ibu tercinta di kampung halaman.
Ahh... Saya hanya bisa berandai, kalau saya berpunya, ingin rasanya membiayai guru yang baik hati ini berikut keluarga kecilnya pulang kampung halaman menemui ibunya yang mulai sepuh.
Betapa banyaknya Allah memberikan kita pelajaran lewat hikmah-hikmah yang bertebaran di sekeliling kita.
Semoga Allah melapangkan rezekimu, pak. Dan memudahkan segala urusanmu. Aamiin ya rabbal'alamiin.

Karawang, 16 September 2019

Rahasia Sukses



Malam ini dapat telepon dari si gadis. Jadwal meneleponnya memang 1x seminggu di hari Sabtu.. Walau sudah berharap sedari siang, ternyata telepon yang ditunggu baru datang jam 9 malam. Tak apa-apalah. Tunai juga pengharapan. 
Kali ini dia bercerita, bahwa ia diminta gurunya untuk memberi motivasi kepada seluruh anggota asrama putri setelah sholat Maghrib. Diminta pun mendadak menjelang maghrib. Tanpa persiapan. Sebenarnya ini memang program rutin untuk siswi kls 12. Semua mendapat giliran.
"Awalnya muthi agak gemetar, lama-lama lancar dan akhirnya ngalir. Teman-temanpun awalnya biasa aja. Setelah itu hening. Mereka mendengarkan dengan khusyu dan akhirnya mereka semua bertepuk tangan meriah. Mereka bilang muthi good motivator, bu. Sampai besok pagi, mereka masih memperbincangkan cerita motivasi Muthi. Bahkan ada yang bilang, Muth, lu jadi motivator pribadi gua aja ya? Tiap pagi kasih gua kalimat motivasi".
Emakpun penasaran, tentang apa sih?
Si gadispun bercerita,
"kalian mungkin pernah merasa ada orang yang sepertinya sempurna banget. Cantik, pintar, selalu juara kelas, pandai berorganisasi, hafalan Qur'an banyak, sering memenangkan lomba, sementara effort yang diberikannya tidak seberapa. Kita belajar, dia tidur. Kita sibuk ngafalin Qur'an, dia santai-santai.
Sementara kita, semua usaha sudah dikerahkan. Tetap aja, nilai standar, berorganisasi nggak bisa, hafalan Qur'an nggak banyak, boro-boro menang lomba, terpilih ikut lomba aja tidak pernah.
Jangan iri. Kita tidak tahu, seperti apa effort yg sudah dia keluarkan tanpa sepengetahuan kita. Mungkin dia bangun tengah malam, sementara kita tidur. Atau bisa jadi dia punya amal andalan yg membuat Allah memudahkan banyak hal untuk dia.
Ada seorang guru namanya pak Teguh. Waktu beliau kuliah di Sudan, setiap pagi beliau selalu menyiram WC yg masih ada pupnya. Entah siapa yg buang hajat tak pernah menyiram. Pak Teguh menyiramnya setiap pagi dengan niat agar orang yg memakai WC tersebut menjadi nyaman. Itu dilakukannya setiap hari selama kuliah di Sudan.
Suatu hari ketika ujian, ada satu mata pelajaran yang sulit, yang orang jarang lulus. Pak Teguh pun belajarnya tidak sungguh-sungguh karena memang sulit. Ternyata di saat temannya banyak yang tidak lulus, pak Teguh justru lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Sampai banyak temannya yang heran.
Pernah dengar kapasitas gagal tidak? Setiap orang memiliki kapasitas gagal. Semakin banyak kita gagal dan semakin banyak kita belajar, maka kapasitas gagal kita semakin berkurang. Akhirnya suksespun akan datang. Jadi jangan takut gagal. Gagal? Belajar lagi. Gagal lagi, belajar lagi.
Dan setiap orang punya waktu suksesnya sendiri-sendiri. Ada suksesnya di waktu muda. Masih muda sudah sukses dan kaya. Ada orang yang sukses setelah agak berumur. Seperti Jack Ma. Dia memulai karier dari guru. Setelah berusia di atas 30-an baru memulai usaha. Dan sukses di usia 45 tahun. Ada yang sukses di usia tua, yaitu kolonel Sanders pemilik resep ayam Fried Chicken. Beliau sukses di usia 70 tahun setelah punya cucu.
Jadi kalau saat ini belum sukses, belum pernah menang lomba, tetap berusaha. Kita tidak tahu takdir sukses kita itu kapan. Biar Allah yang menentukan
Yang penting barengi usaha dengan satu amalan khusus yg dawam (rutin). Bisa sholat dhuha, atau sholat tahajud. Tapi ada satu amalan yang sangat dicintai Allah yaitu sedekah. Sedekah ini, balasannya langsung diberikan Allah. Lakukan secara rutin. Biar hanya 500 rupiah atau 1000 rupiah tapi dawam setiap hari, itu lebih dicintai Allah, dari pada sedekah 300 rb tapi sekali sebulan. Allah melihat keistiqomahan kita, bukan nominal yang kita keluarkan".
Hmmm... Sepertinya tidak hanya temannya saja yang tercerahkan. Saya pun juga.
Terima kasih nak sayang. Telepon hari ini amat sangat bergizi bagi jiwa ibu. 

Karawang, 8 September 2019.


******

Sebagian tanggapan teman-teman di FB

Linda Gustina Maasyaa Allah... 
Banyak bener isi kepala muthi, sampai bisa ngaliiirr aja, lancar... 

Semoga jadi amalan jariyah, membawa kebaikan utk diri sendiri dan org banyak.. 
Barakallaahufiiha


Dhona Riezkanisa Mendekati ujung cerita pandangan kabur dan ada aliran sungai dimata. #meleleh

Yulia Wijaya Barokallah kak Muthi.. Jdi pengen tau lebih dekat siapa itu kak Muthi..

Annata Syahidah Barakallah kk Muthi....superr sekali. Sampai tharu baca nya, rasa nya pengen ada di tmp ketika kk muthi myampaikan motivasi...ikut duduk di antara barisan pdengar. Myimak lgsg motivasi dr ka muthi







Powered by Blogger.