Kalau kita pernah mendengar istilah “Bandung diciptakan
ketika Tuhan sedang tersenyum”, maka mungkin untuk Ranah Minangkabau dapat
diistilahkan “Tuhan menciptakan alam Minangkabau saat tertawa bahagia”.
Betapa tidak, setiap sudut dari alam Minangkabau ini
sangatlah elok. Alam pegunungannya, lembahnya, datarannya, sungainya maupun
lautnya yang dipagari oleh pulau-pulau kecil nan indah, semuanya memanjakan
mata. Adat istiadatnya sangatlah kental dan terjaga walaupun pengaruh
modernisasi tak dapat dielakkan. Makanannya lezat dan sudah diakui dunia serta
tersebar ke seluruh penjuru dunia. Kalau nanti di bulan atau di Mars bisa
dihuni manusia, yakin…restoran Padang pun akan berdiri dengan gagah di sana.
Hehee…
Nah, lebaran tahun ini, Alhamdulillaah, kami diizinkan Allah
untuk kembali ke sini. Desaku yang kucinta, pujaan hatiku, tempat ayah dan
bunda dan handai tolanku….(ups..jadi nyanyi deh…). Dan seperti biasa, kami
selalu menyelipkan waktu berwisata sekalian mengenalkan sudut-sudut negeri
kepada buah hati tercinta. Supaya mereka juga mencintai dan merasa terikat
dengan kampung halaman ayah dan ibunya.
Kali ini kami memilih wisata dengan tema yang berbeda dengan
lebaran tahun kemarin. Kalau tahun kemarin temanya adalah “alam dan
kebudayaan”, tahun ini tema kami adalah “Air”.
Tempat yang kami tuju untuk berwisata adalah pulau-pulau kecil
yang saat ini mulai hit yaitu pulau Pamutusan, Pulau Sirandah, dan Pulau
Pasumpahan. Sebenarnya masih banyak pulau-pulau nan cantik yang tersebar di
sepanjang garis laut Sumatera barat. Tapi tentu tak semua bisa kami jalani
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dan tiga pulau itulah prioritas kami
saat ini.
Dari mana berangkatnya
?
Kami berangkat tanggal 27 Juni 2018, sesaat setelah adik-adik
menggunakan hak pilihnya di Pilkada pemilihan Walikota Padang. Ada banyak jalan
menuju pulau-pulau ini. Bisa dari pantai Muara Padang, bisa dari pantai Bungus dan
bisa dari Pantai Sungai Pisang.
Kalau dari pelabuhan Muara Padang dan Bungus, lama perjalanan
ke pulau Pamutusan sekitar 1 jam dengan perahu. Kadang lebih. Tapi kalau dari
pantai Sungai Pisang, HANYA 14 menit perjalanan dengan perahu. Dan dengan
pertimbangan supaya tidak terlalu lama di laut, kami memilih berangkat dari
pantai Sungai Pisang. Keuntungan lainnya kalau berangkat dari sini adalah sewa
perahu tidak terlalu mahal. Hanya saja ada kelebihan tentu ada kekurangan
(kelebihan dan kekurangan memang pasangan abadi). Perjalanan dari kota Padang
menuju Pantai Sungai Pisang cukup lama. Sekitar 1,5 jam perjalanan dengan jarak
kurang lebih 30 km. Kok lama untuk jarak tempuh yang hanya 30 km? Eitss… jangan
bayangkan jalannya selurus jalan tol yang bisa ditempuh sekitar 20 menit dengan
kecepatan 120 km/jam ya? Jalan menuju Sungai Pisang ini juga mulus semulus
jalan tol hanya saja jalannya berkelok-kelok, mendaki dan menurun, layaknya
kontur Sumatera Barat yang berlembah dan berbukit. Jadi kalau anda nekad ngebut
apalagi pake nge-drive segala, di jamin sampainya bukan di pantai Sungai Pisang
tapi di alam barzah. Dan meskipun agak lama, dijamin tak akan bosan. Karena Allah
sudah menyiapkan pemandangan yang sangat indah! Dan udaranya juga sueeejuk…
Dengan apa ke sana ? Dan
berapa biayanya?
Sebenarnya ada banyak cara untuk sampai ke sana. Bisa dengan
perahu, bisa berenang, dan bisa berjalan tapi langsung kelelep. Dua pilihan
terakhir adalah untuk manusia-manusia nekad. Jadi sangat tidak disarankan.
Kami menyewa perahu motor dari nelayan di pantai Sungai
Pisang langsung untuk 3 tujuan, pulau Pamutusan, pulau Sirandah, pulau
Pasumpahan. Jadi kalau hendak berwisata ke pulau-pulau kecil ini, sebaiknya
jangan hanya satu tujuan. Karena lokasi pulau-pulau ini berdekatan. Kalau kita
hanya menyewa untuk satu tujuan kemudian di tengah perjalanan ingin lanjut ke
pulau-pulau lainnya, maka dijamin harga menjadi mahal. Karena biaya dari 1
pulau ke pulau lain bisa ditarik sekitar 75 ribu/orang. Tapi kalau langsung 3
pulau, hanya sekitar 80 ribu sampai 100 ribu/orang (tergantung nego). Murah
bukan?
Pulau Pamutusan
Pulau Pamutusan adalah pulau pertama dan terjauh dalam trip
kami hari ini. Pulau Pamutusan termasuk ke dalam wilayah administrasi kecamatan
Bungus Teluk Kabung kotamadya Padang. Dengan lama perjalanan hanya 14 menit
dari pantai Sungai Pisang, kami sudah mendarat di pulau ini. Tiket masuk ke
Pulau Pamutusan ini amat sangat terjangkau. Hanya Rp 15.000,-/orang.
Pulau Pamutusan ini sebenarnya merupakan semenanjung (daratan
yang menjorok ke lautan) yang apabila laut surut terlihat seperti satu pulau
dengan penghubung pasir putih. Tapi apabila laut pasang mereka seperti putus
dan menjadi 2 pulau yang berdekatan.
Pulau Pamutusan ini pantainya berpasir putih dan lembut. Lautnya
berkarang sehingga banyak sekali ikan-ikan kecil di sana. Kami menemukan hampir
semua ikan di film finding nemo, kecuali si nemo. Kami juga melihat semacam
belut laut yg kepalanya keluar-masuk karang. Kalau melihat karangnya
seakan-akan melihat artefak di situs purbakala. Cantik sekali. Sayang kami
tidak memiliki kamera underwater untuk mengabadikan keindahannya.
Dan untuk melihat keindahan ikan-ikan dan karang itu, kita
harus memakai kaca mata snorkling. Tidak cukup dengan kaca mata renang saja.
Kalau memakai kaca mata sorkling, pemandangan bawah air terlihat bening. Kalau
pakai kaca mata renang, pemandangannya agak buram. Apalagi tak memakai apa-apa,
wuiiihh ikan-ikan akan lari. Horroor…kata mereka.
Sebenarnya selain menikmati lautnya, kita bisa hiking ke
bukitnya. Dari atas bukit pemandangan ke pantai dan lautnya sangat indah. Tapi
sayang karena anggota kami lebih banyak anak-anak dan emang niat mau
menyenangkan mereka, tak ada yang ingin menjelajah sampai ke atas. Ya…sudahlah
kita nikmati saja pantainya dan ikan-ikannya.
Pulau Sirandah
Pulau Sirandah juga merupakan salah satu pulau yang
termasuk dalam administrasi Kecamatan Bungus Teluk Kabung, kotamadya Padang. Sirandah
itu berarti rendah. Pulau Sirandah merupakan pulau yang tidak berbukit dengan
pantai berpasir putih yang ditumbuhi beberapa jenis pohon seperti kelapa,
semak, dan bakau. Bila dibandingkan dengan pulau lain disekitarnya, lanskap
pulau ini lebih rendah. Harga tiket masuk ke Pulau Sirandah ini lebih mahal
sedikit dari Pulau Pamutusan. Tapi masih tetap murah Rp 25.000,-/orang.
Di pulau ini sarana dan prasarana lebih bagus dari
pulau Pamutusan. Ada beberapa permainan yang disiapkan untuk mengunjung terutama
anak-anak. Ada ayunan, ada perosotan dengan ujungnya langsung ke laut, ada
banana boat, donuts boat, dan lain-lain. Juga banyak yang menjual souvenir. Oh
ya, di sini kami melihat ikan-ikan kecil bermigrasi. Mereka bergerak bergerombol
dalam jumlah yang sangat banyak. Kadang mereka tak bergerak. Dan anak-anak
menjadi iseng. Mereka mengagetkan ikan-ikan tersebut. Dan ikan-ikan itupun
berlarian ke arah yang berbeda. Kemudian bersatu kembali.
Oh ya, ketika dalam perjalanan dari pulau Sirandah
menuju pulau Pasumpahan kami dapat bonus dari Allah. Melihat ikan-ikan kecil
berloncatan keluar air. Mungkin ada ribuan jumlahnya. Mereka melompat dan masuk
air kembali secara bersama-sama. Pemandangan yang sangat menakjubkan. Sehingga
kami pun berteriak-teriak gembira setiap mereka meloncat ke udara. Masya Allah.
warna putih perak yang melayang di atas air itu adalah ikan-ikan kecil yang meloncat ke udara secara serentak
Pulau
Pasumpahan
Pulau Pasumpahan adalah pulau terakhir dari trip kami
hari ini. Pulau ini juga termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan
Bungus Teluk Kabung, Kotamadya Padang. Pulau Pasumpahan merupakan pulau yang
terdekat dari pantai Sungai Pisang. Hanya berjarak 10 menit perjalanan dengan
perahu bermotor. Sengaja kami memilih pulau Pasumpahan ini sebagai perjalanan
terakhir, karena kalau cuaca berubah mendadak seperti akan hujan hujan atau
badai, kami bisa segera pulang. Harga tiket masuk pulau ini hanya Rp
20.000,-/orang.
Dari ketiga pulau yang kami kunjungi menurutku inilah
pulau tercantik. Garis pantai dangkalnya lebih panjang dari dua pulau
sebelumnya. Dan pulau ini seakan-akan terkurung oleh pegunungan Teluk Kabung. Dan
karena di kelilingi gunung di sekitarnya membuat air laut di sini sangat tenang
dengan riak-riak kecil. Sehingga kita merasa cukup aman melihat anak-anak
bermain di pantai. Dan sebagai peringatan, di sini di pasang bola-bola pelampung
sebagai batas antara laut dangkal dan laut dalam. Dan kita tidak boleh berenang
melewati batas bola-bola itu. Kami berenang dan berfoto dengan latar belakang
laut yang dipagari gunung-gunung. Sangat mempesona.
Di sini juga ada ayunan yang diletakkan di bibir
pantai. Kalau air surut, ayunan berada di pantai. Tapi begitu air pasang, kita serasa
bermain ayunan di tengah laut.
Setelah puas bermain air kamipun bebersih diri di
pulau ini. Di sini banyak tersedia kamar mandi-kamar mandi yang bersih dengan
air tawar untuk bebersih diri. Dan gratis. Juga mushalla yang bersih. Dan
seperti di dua pulau sebelumnya di sini juga tersedia cottage-cottage buat di sewa.
Alhamdulillaah, sungguh perjalanan wisata yang sangat
menyenangkan bersama keluarga. Sepanjang perjalanan pergi dan pulang, nakhoda kapal membawa kami
melewati jalan yang berbeda. Baik perjalanan pergi dan pulang, sama-sama indah.
Kami disuguhi pemandangan pulau-pulau kecil nan indah yang tersebar di
sepanjang batas laut Sumatera Barat. Dan
kalau anda beruntung seperti kami, akan bisa menyaksikan ikan-ikan kecil
berloncatan ke udara serentak dalam jumlah besar. Benar-benar
amazing trip. Alhamadulillah wa syukurilah.
Biaya sewa boat berapa mas
ReplyDelete