Lapor Dulu Pada Allah



Hari ini saya ada keperluan ke Mangga Dua. Saya ditemani Sayyid, anak bujangku yang masih kelas duduk di kelas 9.
Tujuan kami ke mall Mangga Dua. Tapi karena kepagian, mall belum buka. Akhirnya kami nangkring dulu di ruang tunggu dekat bagian informasi ITC Mangga Dua.
Ketika mall sudah di buka, kamipun bergerak ke mall lewat jembatan penghubung. Di jembatan penghubung, ada barang yang menarik hati Sayyid. Maka kami berhenti sejenak untuk memilih. Setelah barang yang diinginkan, dipilih, akupun mengambil dompet di dalam tas. Ternyata dompet saya hilang! Langsung lemas badan ini. Semua uang, berikut beberapa kartu atm, kartu kredit dan kartu penting lainnya seperti KTP, SIM dan lain-lain ikut lenyap. Pikiran langsung blank. Mau pulangpun, tak ada uang.😥😥
Langsung saya cari musholla. Musholla ada di lantai 2 ITC. Kami bergegas ke sana. Segera saya ambil wudhu dan saya laksanakan sholat sunnah 2 rokaat. Pada Allah, tak saya minta supaya dompet saya kembali, ataupun minta diganti dengan yang lebih baik. Saya hanya minta dimudahkan. Karena terbayang akan panjang urusan mengurus semua surat penting tersebut.
Setelah sholat, otak baru bisa diajak berpikir. Pertama, telepon si ayah. Minta blokir nomor rekening bank juga kartu kredit karena punya saya adalah kartu tambahan dari beliau. Terus untuk pulang, saya berpikir untuk pulang dengan ojek online. Nanti biar dibayar setelah sampai di rumah. Ternyata, untung Sayyid bawa dompet. Sehingga untuk pulang tidak masalah.
Setelah urusan telpon menelpon selesai, kami hendak balik pulang. Kamipun turun ke lantai 1. Ketika sampai di lantai 1 ITC, selangkah lagi sampai di pintu keluar, tiba-tiba terlintas pikiran hendak melapor kepada bagian informasi. Sejenak hati ragu. Kalau dompet itu dicopet, mana ada copet yg repot-repot mengembalikan lewat bagian informasi. Kalau dompet itu terjatuh, siapa sih yang tidak tergiur dengan uang di dalamnya dalam jumlah yang lumayan?
Tapi ahh, gak ada ruginya melapor, bisik hati.  Maka sayapun masuk lagi dan berbelok ke bagian informasi.
"Mba, saya kehilangan dompet..."
"Oh...ibu Akhmaneli ya? Ini KTP ibu ya? Tadi sudah diumumkan".

Masya Allah, kaki yang tadi sudah lemes, makin lemes karena tak percaya. Masih ada orang baik itu. Ternyata yang menemukan dompet itu seorang encik Chinese, pemilik salah satu toko di situ. Setelah mengucapkan terima kasih dan memberi anaknya uang sebagai rasa syukur, kami pun tak jadi pulang. Balik lagi ke mall Mangga Dua.  😀😀
Semua kartu-kartu termasuk voucher belanja lengkap. Hanya uangku yg berkurang 1 juta. Tidak apa-apa. Mungkin itu sedekah yang terlupa saya keluarkan.

Ketika kejadian ini kuceritakan kepada ibuku malamnya, ibuku pun bercerita, bahwa beliau beberapa kali pernah mengalaminya. Ketika beliau lupa menyimpan barang-barang berharganya (maklum ibuku sudah berusia 77 tahun) maka beliau akan segera ambil wudhu dan melaksanakan sholat sunnah 2 rokaat. Setelah sholat, jreeeng.... ibu jadi ingat dimana beliau menyimpan barang itu. 😀😀

Kemudian ibu juga bercerita, dulu ketika beliau pergi ke pernikahan guru mengaji TPA masjid kami di tahun 90-an, salah satu mobil dalam rombongan mereka tersasar. Dalam mobil yang tersasar itu ada seorang tetangga kami yang bernama pak haji Yusuf. Begitu sadar tersesat, segera saja pak Haji Yusuf mencari masjid dan beliau langsung melaksanakan sholat sunnah 2 rokaat. Setelah sholat, qadarullah, jalan seakan-akan terbuka untuk menuju desa terpencil tempat tinggal guru TPA itu. Dan akhirnya sampailah mereka di tujuan.

Benar-benar ini pelajaran berharga untuk lebih hati-hati di kemudian hari. Dan...jangan lupa prosedur penting. Yaitu lapor pada Allah dan lapor pada bagian informasi. insya Allah dimudahkan.
Alhamdulillaah atas nikmatMu ya Allah...

Karawang, 21 Juli 2018

2 comments:

  1. Memang Allah tempat kita mengadu yg paling baik ya Mbak. Kalau kena musibah baiknya emang nomer 1 ya gini, bukannya lapor status WA atau FB wkwkwk...

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mba. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.... :)

      Delete

Powered by Blogger.