Semenjak WFH dan SFH diberlakukan, kami jadi punya banyak waktu untuk makan bersama. Kesempatan buat ngobrol apa aja untuk menambah bonding. Walau kadang, satu dua berusaha curi2 lihat hp.
Malam ini sayyid bertanya tentang fluida dinamis kepada si ayah.
Sebelum si ayah menjawab, Muthia berkata, "Kok g nanya ke uni?"
Si uni merasa ilmu Fisikanya masih mumpuni. Maklum, baru th 1 kuliah. Belum lama tamat SMA. Jadi ilmu masih gres.
Sayyid menjawab,
"Bukannya uni tamat dengan melupakan segalanya?"
Wkkwkkk....
Si uni memang pernah berkata begitu. Ketika itu dia begitu bahagia lulus di jurusan Psikologi. Bahagia tidak akan belajar Fisika dan Kimia lagi.
Si uni langsung panas. Dia langsung mengeluarkan ilmunya. Dan akhirnya pembicaraan mereka bertiga merembet sampai ke hukum archimedes, newton dll. Lengkap dg sejarah ketika ilmuwan itu menemukan hukumnya.
Dan dari cerita si ayah, saya baru tahu, Isaac Newton menemukan hukum percepatan, efek dari lockdown ketika wabah black death menyerang negaranya, Inggris dan dunia.
Kali ini, Alyssa dan saya jd pendengar yg baik. Alyssa karena belum sampai ke sana ilmunya. Dan saya, krn benar-benar sudah melupakan segalanya ttg Fisika. Berganti dengan ilmu keuangan keluarga. Ngurus gaji si ayah.
Begitulah, social distancing dan stay at home yg kita jalani ini, walau rasanya menekan, mari kita cari keasyikan lain dengan memperkuat kedekatan dengan keluarga. Mulai dari bincang-bincang santai sampai serius, melakukan berbagai proyek dan lain-lain.
Disamping anak-anak memiliki proyek sendiri-sendiri, kami memilik proyek bersama. Yaitu sekali seminggu, kami memasak bersama, membungkus makanan ke dalam dus bersama-sama, dan membagikannya kepada dhuafa bersama-sama.
Semoga kita semua selalu disehatkan Allah, dilindungi dari wabah ini. Dan wabah ini segera diangkat Allah dari muka bumi ini. Aamiin ya rabbal'alamiin.
#CurhatMakASA
Karawang,20 April 2020
0 comments:
Post a Comment