Sedari pagi tadi, liat FB, wa grup, semua membahas ttg corona. Rasanya hati menjadi ciut. Takut kemana-mana.
Padahal mah umur sudah ditetapkan, cara meninggalpun sdh tertulis di lauh mahfudz sana. Harusnya g perlu khawatir ya? Tapi waspada tetaaap...
Tetap jaga kesehatan dan rutin berolahraga. Kalau saya sih, selalu rutin berolahraga. Setiap waktu senggang, sering saya berolahraga. Olahraga jempol. Alias berselancar di dumay. Kaum rebahan, katanya....
Well....
Alhamdulillah, si bujangku ternyata gagal masuk 3 besar olimpiade sains bidang Fisika tingkat kabupaten. Sehingga ia tak bisa lanjut ke tingkat propinsi.
Gagal kok alhamdulillah?
Hehee... Ini lagi mempraktekkan kalau bersyukur, mudah-mudahan ditambah nikmatnya oleh Allah. Mana tau sekarang sampai tingkat kabupaten tapi tahun depan si bujang ikut lagi dan melaju sampai ke tingkat nasional. Siapa tau kan? Aamiin...
Orang tua salah satu teman Sayyid bercerita, kakak teman Sayyid itu dulu pernah ikut olimpiade Fisika ketika kelas X. Dan melaju sampai tingkat propinsi. Dan gagal di tingkat propinsi. Ketika tahun depan di tanya mau ikut olimpiade Fisika lagi g? Si kakak g mau ikut lagi. "Kapok. Soalnya susah-susah."
Kalau saya, bukan si bujang yng kapok ikut olimpiade Fisika. Emaknya yg kapok. Mendengar soal-soal Fisika yg sulit tingkat dewa, makanya emak nyaranin si bujang. "Tahun depan kalau ikut lagi, g usah Fisika ya nak? Berat. Coba ikut bidang TIK saja. Kan lumayan bisa pemprograman. Jadi logikanya jalan".
Ehh... Si bujang menjawab, "Nggak ah. Mau ikut Fisika lagi. Seru tau bu... Fisika itu." jawabnya.
Ya udah...deh. Terserah dikau lah...
Tapi karena ikut olimpiade Fisika ini, si bujang mendapat gemblengan ilmu Fisika yang cukup mumpuni. Lumayan memudahkan ketika ujian. Dan nilai rapor mid semester ini terdongkrak. Kalau tahun kemaren nilai Fisika cuma 85. Sekarang angka 100 bertahta di dalam rapor. Masya Allah....
Usaha memang tidak mengkhianati hasil. Semoga si bujang tidak terlena. Tetap belajar sepenuh hati.
Satu hal yang membuat saya tertawa tapi juga terharu. Dia berkata,
"Nanti setelah Sayyid UN, kan liburnya lama sebelum kuliah. Boleh g Sayyid magang jadi guru di
Sekolah Alam Karawang
ngajarin anak2 SM pelajaran IPA supaya nilai UN mereka jadi bagus? "
Padahal ilmu yang ia miliki mungkin cuma seuprit. Dan ujian UN nya masih lama. Sekarang baru kelas X. Tapi semangat berbaginya bolehlah diacungkan jempol.
Semoga kesampaian ya nak....
Karawang, 16 Maret 2020
0 comments:
Post a Comment