Tetap waras bu...





Corona adalah topik yang sangat hot saat ini. Tiada hari tanpa berita Corona. Makhluk yang sangat kecil ini benar-benar memberikan efek mendunia. Semua jadi repot karena dirinya.
Di rumah, siapa yang paling repot gegara corona? Tentu ibu. Bagaimana tak repot? Di samping pekerjaan rumah tangga yg tak berkurang, sekarang pekerjaannya bertambah menjadi guru. Karena anak-anak belajar online di rumah.
Tak tanggung-tanggung, guru untuk semua pelajaran. Guru di sekolah saja hanya menguasai 1-3 pelajaran. Tapi ibu dituntut menguasai semua mata pelajaran. Sehingga apapun mata pelajaran anak, ibu bisa.
Iya kalau sekedar menemani dan memberi pemahaman pelajaran ke anak. Tapi kalau setiap hari, setiap mata pelajaran, memberikan tugas? Kalau anaknya 1 orang? Kalau anaknya 2,3 atau 4?
Berapa waktu dan tenaga, pikiran, yang harus ekstra dikeluarkan ibu?
Jumlah tugas mata pelajaran x kali jumlah anak x hari = lieeuur.
Mata ibu bisa berkunang-kunang 😬😬
Dan karena anak-anaknya harus di rumah sepanjang hari, 24 jam, dan dalam waktu yg belum jelas, anak-anak bisa berada dalam kebosanan tingkat tinggi. Dan rentan berpotensi timbulnya gesekan antar anak. Kalau gesekan itu terjadi, siapa penengahnya? Ibu lagi....
Belum lagi karena anak2 di rumah g ada aktifitas fisik yang akan mengalihkan perhatiannya. Jadi bawaannya lapar melulu. Mau beli terus, pasti dompet kebobolan. Mau masak lagi? Oh God, rontok badan. 😂
Dan corona itu sendiri, jelas membawa kecemasan tersendiri bagi seorang ibu. Bagaimana melindungi diri, anak-anak dan keluarganya dr virus ini. Itu sudah jadi momok bagi ibu.
Kalau suaminya dirumahkan, yang bagi sebagian orang menyebabkan penurunan income, ibu pun bertambah pusingnya untuk mencukupkan uang belanja.
Heleeep... Help.... 🙌
Seorang ibu, walaupun sudah dianugrahi Allah sebagai makhluk multitalent, mampu manghandle banyak pekerjaan dalam satu waktu, tetaplah ia butuh dukungan supaya tetap waras.
Mari tetap waras bu, dengan mencuri waktu untuk meluruskan punggung sejenak atau melihat yg indah-indah dan segar-segar. Bunga maksudnya, bu. Bukan windows shopping di mall. 😀
Dan jangan ragu minta bantuan si ayah untuk meringankan sebagian beban pekerjaan. Kalau bisa sekali-sekali mintalah pijitan dari si ayah untuk melemaskan otot yang kaku akibat bergerak dari pagi sampai malam.
Saya sering minta pijitan dari si ayah. Sebagian karena benar-benar pegal atau masuk angin. Tapi sebagian lagi karena pengen di manja. Asseeekk... 😍😍
Keep positif.
Dan semoga wabah ini segera berlalu. Dan Indonesia tentram kembali.
Karawang, 27 Maret 2020
Pict. Pagi-pagi dapat hadiah dr si cantik Cattleya yg memberikan 2 kuntum bunga yg mekar. Cattleya saya jarang berbunga. Kadang 2 th sekali. Tapi sekali berbunga, bunganya awet selama 4 bulan




0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.