Beasiswa

 



Dua hari yang lalu, rumah kedatangan paket untuk si gadis. Dia heran karena merasa tak memesan apapun lewat olshop.


Setelah dibuka, ada beberapa sertifikat, baju kaos, pin, surat dan kartu undangan. 


Oooh.....ternyata itu adalah souvenir dari sebuah lembaga pemberi beasiswa. Beberapa waktu lalu, si gadis ikut tes beasiswa full funded ke Jepang. Pertukaran mahasiswa jangka pendek. Tapi sayang, dia belum beruntung. Di tes terakhir, dia kurang kontrol waktu. Waktu habis sebelum dia menyelesaikan semua soal.


Meskipun gagal, ternyata lembaga tersebut memberikan souvenir sebagai tanda penghargaan. Keren yaa....?


Dan beserta souvenir itu, mereka kirimkan juga undangan untuk mengikuti tes beasiswa full funded ke Turki. Kalau tak salah selama seminggu di Turki.

Ketika saya tanya, dia mau ikut tidak. Mau, katanya. Dan dia juga mau mencoba ikut tes beasiswa full funded ke Amerika.

Beasiswa full funded ke Amerika ini tujuannya adalah untuk berkunjung ke Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology. Jadi semacam bencmark atau study banding ke universitas terkenal itu.

Semoga Allah ridho ya, nak... 😀

Oh ya, buat ortu yang punya anak-anak yang masih SMA atau kuliah, yang berminat dengan program beasiswa pertukaran pelajar dan mahasiswa ke Luar Negeri dalam waktu yang singkat. Seperti selama 7 hari, 14 hari, 1 bulan, 3 bulan, hingga jangka waktu cukup panjang selama 8 bulan hingga 1 tahun, bahkan beasiswa buat S2 dan S3 ke luar negeri, bisa follow instagram @binaantarbudaya dan @info_beasiswa.

Di situ banyak sekali info beasiswa, baik beasiswa yang full funded maupun partial funded. Beasiswa-beasiswa ini ada diberikan oleh lembaga-lembaga swasta di negara yang bersangkutan, ada juga dari pemerintah negara tersebut atau oleh pemerintah kita sendiri. 

Hanya saja tes buat beasiswa full funded, biasanya lebih berat, lebih komplit dan lebih njlimet administasinya. Ya maklum lah, gratis gitu lho... Mereka tentu tak memilih sembarangan orang. Beasiswa full funded, biasanya mensyaratkan siswa yg aktif dan berprestasi 

Sementara beasiswa partial funded, syaratnya lebih ringan karena kita akan ikut membiayai sebagian dari biaya yang dibutuhkan selama kegiatan.

Seperti pengalaman si gadis. Ketika SMP ia mengikuti pertukaran pelajar International Culture Exchange Camp ke Thailand. Ini merupakan Partial Funded. Syaratnya tak rumit.

Ketika SMA mengikuti pertukaran pelajar Sunburst Youth Camp ke Singapura ini adalah beasiswa full funded. Yang mengadakan seleksi langsung Kemendiknas pusat. Prosesnya cukup rumit dan panjang. Termasuk tes kesehatan.

Ada yang lucu ketika tes terakhir yaitu wawancara bahasa Inggris lewat telepon. Pihak Kemendiknas menelpon dia lewat telepon asrama (Assyifa Boarding School). Paginya dia baru saja jatuh dan terkilir yang menyebabkan pergelangan kakinya bengkak dan tak bisa berjalan.

"Gotong Muthi ke sini." perintah bunda asrama kepada teman-temannya. Dan Muthipun digotong oleh 5 orang temannya.

Selama wawancara, semua teman dan para bunda asrama diam. Begitu selesai wawancara dan muthi diputuskan lulus, semua bersorak. Teman-temannya pada loncat-loncatan karena ikut gembira. Dan muthipun dikembalikan ke kamar dengan digotong lagi.

Untuk kegiatan lebih kurang sama antara kegiatan partial funded dengan full funded.  Dapat ikut kegiatan dengan pemuda-pemuda dari berbagai belahan dunia, dapat ilmu, wawasan dan pengalaman. 

Tapi yg full funded, ada lebihnya. Dapat uang saku dari pemerintah Indonesia dan pemerintah Singapura dalam jumlah yang lumayan banget. Juga beragam souvenir dari pemerintah Indonesia dan Singapura. 😀 (y) 

Nah, meskipun tes beasiswa Full Funded lumayan berat, tapi kalau sudah takdir kita berangkat, ya lulus. Ya nggak? 😀😀

Semangaatt !!! 💪💪


****************

Tulisan ini diposting di FB tanggal 16 September 2020
Dan mendapat like 330 dengan 18 share

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.