Tak Semudah Yang Dibayangkan




Ketika Olimpiade Tokyo dimulai, saya bertanya kepada si bungsu Alyssa.


"Cha, tau g, reward dari pemerintah untuk atlet yg dapat medali?"


"Enggak", jawabnya.


"Medali emas dapat 5 milyar, perak 3 milyar dan perunggu 1 milyar", kataku.


Matanya membulat.


Tiba-tiba dengan wajah khawatir dia berkata, 

"Duuh...Icha gimana bu? Sejak pandemi ini kurang latihan." 


Saya heran.


"Emang Icha mau ikut olimpiade?"


"Iya," jawabnya penuh harap.


Ngoahahaaa...... 🤣🤣🤣🤣


Saya langsung terpingkal-pingkal.


Ternyata dia pikir, ikut olimpiade itu sama dengan ikut lomba yg diadakan oleh pihak swasta di Indonesia. Daftar, bayar uang pendaftaran, terus ikut lomba deh... 😁😁


Padahal, ikut lomba yg diadakan oleh pemerintah saja, g bisa sembarangan ikut, kalau g ada yg mengajukan kita, seperti sekolah atau daerah.


Apalagi, ikut event dunia. Seleksinya amat ketat. Sekalipun sdh jadi atlet nasional, dan didaftarkan oleh negara, klu g lolos seleksi olimpiade, ya g bakal bisa bertanding di olimpiade. 


Keluguannya benar-benar menghibur hatiku 😁


Tapi meskipun saya tertawa terpingkal-ping Karl, dia tidak marah. Karena dia senang jadi tau alur suatu pertandingan.


Sekarang latihan yg rajin aja ya nak? Niatkan sehat, dapat pahala (karena mengamalkan olahraga yg disunnahkan Rasulullah), dan mendapat manfaat dari olah raga ini seperti latihan sabar, dan fokus. 


Kalau berprestasi, itu reward dari Allah

👍👍👍

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.