Menjaga Kecantikan




Bukan...saya bukan hendak berbagi tips kecantikan. Karena itu bukan ranah saya. Saya bukan ahli kecantikan. Saya ibu biasa. Yang bahkan keluar rumah saja tak pernah pake lipstik, apalagi blush on, eyes shadow, maskara dan bla...bla.


Dulu, waktu masih gadis dan bekerja di sebuah perusahaan "menara gading" di Padang, wajah saya juga polosan. Tak pernah bermake up layaknya wanita pekerja. Modal saya cuma pelembab dan bedak. Itu saja selama 3,5 tahun bekerja. Padahal gaji lebih dari cukup buat itu semua.


Apalagi saya bekerja di perusahaan yang pegawainya lebih banyak laki-laki. Saya bekerja di biro Rancang Bangun Departemen Teknik.. Dimana perempuannya bisa dihitung sebelah jari dibanding laki-laki yang lebih dari 20 orang. Sehingga saya dan teman-teman perempuan merasa malu untuk berdandan. Malu menjadi eye cathing di tengah para lelaki. Apalagi waktu kuliah di jurusan teknik yang tak ada satupun perempuannya bermake up meski hanya sekedar lipstik.


Jadi seumur-umur saya tak pernah beli yang namanya blush on, maskara, eyes shadow dll. Sehingga ketika hendak pergi, saya tak pernah menghabiskan waktu untuk berdandan. Dan bahkan perawatan wajah dan tubuh ala-ala skincare pun tak paham.


Tapi sebagai perempuan, perlu dong kita menjaga kecantikan yang sudah diberikan Allah. Emang yakin, situ cantik? Ya iyalah.... Kalau saya laki-laki, tentu saya ganteng. 😁


Sebenarnya kepedulian untuk menjaga kecantikan, berdandan sesuai kebutuhan ini baru saya sadari setelah menikah. Untung sudah laku ya? 😊


Ketika itu, saya sudah memiliki 1 orang anak perempuan (qadarullah, putri tertua saya ini sudah dipanggil Allah dalam usia 2 tahun 8 bulan). Setiap saya membawa dia keluar, selalu tak ada yang menyangka dia anak saya. Karena dia berkulit putih seperti ayahnya, bermata coklat seperti ayahnya, berhidung mancung seperti ayahnya. Dan berambut coklat dg ikal besar layaknya rambut artis yang sudah diberi pewarna. Dan saya... antitesa dari itu semua. Jadi saya sering dikira bibinya, atau pengasuhnya. Sediih.....akutu.


Dan adik laki-laki saya lah yang menyuruh saya berdandan, memelihara kecantikan juga penampilan.


Dan saya perhatikan sekeliling, ada ibu-ibu yang kulitnya terawat dan banyak yang kusam. Ada yang bernampilan sederhana tapi enak dipandang. Ada yang berpenampilan mewah tapi kok sepertinya norak. Dan lain-lain. Tapi tentu saja yang berpenampilan elegan dengan wajah yang glowing tak sedikit.


Dan kesimpulannya satu. Perempuan yang senatiasa merawat diri memang lebih glowing, sehat serta sedap dipandang. Jadi perempuan memang perlu perawatan. Tak harus mahal seperti Nia Ramadhani yang sebulan bisa menghabiskan 2M. Kita mah 5 M (marebu maratus) cukuplah. Beli tomat, parut dan balurin ke muka dan badan, cukuplah. Kalau ada uang lebih boleh beli susu atau yougurt buat campuran. wkwkk...😂😂


Terus saya juga lihat, perempuan yang sedari muda sering memakai handbody lotion, tua nanti kulitnya lebih halus lebih kencang dari yang tak pernah memakai handbody lotion. 


Catat, yang g pernah pake hand body lotion sedari muda (entah karena g bisa beli atau malas), mbok ya anak gadisnya diminta memakai hand body lotion. 


Bagi yang punya anak perempuan, kita bisa melakukan perawatan bersama-sama. Entah sama-sama pergi ke salon buat potong rambut, creambath atau saling facial di rumah. 


Pernah ketika kami di Turki. Saat itu musim dingin yang suhunya kisaran 6°C sampai -5°C. Sehingga shock lah kulit kami yang dari daerah tropis ini. Kulit saya luar biasa kering. Saking keringnya, kulit muka, kalau dipakai senyum atau ketawa, jadi berkeriput parah. Tp baiknya, pipi ini jd terlihat bersemu merah. Tiba-tiba saya merasa sodaraan dengan istri Rasulullah, Aisyah si Humaira, yang pipinya selalu kemerah-merahan. Wkkwkk....😂😂


Sehingga malam ke 2 di hotel, kedua anak gadis saya sudah sibuk melakukan facial. Supaya muka mereka bisa lembab kembali. Dan seperti biasa....emak langsung tiduran nyodorin muka. Maka mukakupun di massage dan di facial oleh si gadis sulung. Nikmatnyaaa.... 

Dan nikmat mana lagi yang kau dustakan?


Perawatan bersama ini bisa ajang untuk memperkuat bonding dengan anak-anak. Karena selama melakukannya kita bisa saling bercerita dan bercanda. Serta sedikit-sedikit kita bisa menyelipkan nasehat atau visi misi hidup kepada anak.


Jadi oke ya mak... Jangan biarkan kecantikan anugrah Allah ini kita sia-siakan. Mari kita jaga dan rawat sesuai kemampuan. Curi-curi waktulah. Kalau anaknya masih balita, sekali-sekali minta bantuan kepada suami untuk menghandle anak ketika kita merawat diri.


Jadi niatkan karena Allah. Sebagai rasa syukur kepada Allah. G usah diniatkan supaya suami g direbut pelakor yang glowing di suatu tempat sana. Karena kalau diniatkan karena Allah, kita jadi suka melakuknnya dan berpahala. Tapi klu diniatkan supaya suami g direbut pelakor, bisa-bisa nanti berujung kecewa. 😀 (y) 


#curhatmakASA

Karawang, 15 Juli 2021

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.