Si Covid

 



Ketika covid merebak di Indonesia, sungguh, saya tak pernah meremehkannya, pun tak pula parno. Saya dan keluarga berusaha berhati-hati dan berusaha mengikuti prokes semampu kami.


Seringkali saya selipkan do'a setelah sholat atau setelah tilawah, juga setelah sedekah subuh, agar keluarga kecil kami, keluarga besar kami, juga teman2 kami dilindungi dari wabah ini dan agar wabah ini segera diangkat dari muka bumi.


Tapi wabah ini akhirnya merajalela. Satu persatu kenalan, sahabat, keluarga besar kami terkena wabah ini. Bahkan akhirnya si bujang kami ikut terpapar.


Betapa ciutnya hatiku ketika si bujang akan dijemput dari pesantrennya dan akan isolasi mandiri di rumah. Saya baru selesai di rawat karena DBD. Kondisi belum fit. Ditambah saya comorbit. Pengidap diabetes. Dimana, saat dirawat karena DBD, gula dalam darah melonjak tajam menyentuh angka 404. Sehingga harus disuntik insulin untuk mengendalikannya.


Cari-cari rumah sakit dan hotel untuk isolasi si bujang, qadarullah, semua penuh di Karawang. Itupun lebih diutamakan buat yg bergejala berat. Sedangkan yang bergejala ringan seperti si bujang, cukup isoman di rumah.


Akhirnya, bismillah menjemput takdir. 


Si bujang diambil, dan isoman di kamarnya. Biasanya dia selalu menggunakan kamar mandi depan, sekarang dia dikhususkan memakai kamar mandi belakang. Kami semua pindah ke kamar mandi depan. Untuk makan, kami siapkan box thinwall sekali pakai buatnya. Minuman air mineral botol. Setelah pakai buang. Meminimalisir kontak dengan benda2 bekas pakainya. Dia hanya boleh keluar dari 'sarangnya' buat ke kamar mandi dan berjemur. Selebihnya, kami yang meladeninya. 


Segala vitamin dan ramuan, non stop buat dia. Muntah-muntah dah... Hahaa..canda ding.😂


Tapi yang membuat bahagia, adalah perasaan yng tak sendiri dalam menghadapi ujian ini. Saudara-saudara, teman dan tetangga sangat care. Perhatian, kiriman do'a, kiriman makanan, vitamin, kelapa muda, aneka snack, susu dan lain-lain, silih berganti datangnya. Tiba-tiba di pagar sudah tergantung aneka kresek dg berbagai macam isi. 


Masya Allah...barakallah buat semuanya.❤🙏


Belum lagi pihak puskesmas yang gercep. Menyemprot rumah kami dengan desinfektan dan pemberian vitamin buat si bujang.


Subhanallah...wabah ini memang ujian bagi kita semua. Tapi lewat ujian ini, kita yang tadinya mungkin agak cuek, tiba-tiba menjadi lebih peduli dengan tetangga, teman dll. Empati kita semua terasah. Saling bahu membahu membantu saudara, teman, tetangga, yang terkena ujian. Sebuah kepedulian yang membahagiakan.


Ya Allah, semoga kami semua lulus ujianMu ini. Sikap tak peduli kami makin terkikis. Dan empati kami makin hari makin terasah. Semoga Engkau ridho dengan usaha kami dalam memperbaiki diri. Dan semoga Engkau berkenan mengangkat pasukanMu ini dari muka bumi. Aamiin ya rabbal'alamiin.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.