Transisi Hidup



Tak terasa....
Sudah 2 bulan si gadis di tanah rantau. Ehh...terbalik ya? Saya yang di rantau, ia yang di kampung halaman. 😂😂
Si gadis sepertinya mengalami "geger akademis". Loncatan perpindahan anak sekolah dangan anak kuliah, terlalu jauh. Ketika SMA di pesantren, di mana jarak asrama dengan gedung sekolah hanya sepelemparan batu. Sekarang jauuuh..... Kurang lebih 18 km. Kalau nebeng sama om, bisa ngirit ongkos. Kalau jadwal kuliah siang, alamat naik angkutan umum sampai 3 kali. Naik ojek online? 31 rabu sekali jalan. Lumayan banget. 😅😅
Belum lagi pelajaran dan segala kegiatannya. Jauh sekali antara SMA dan kuliah. Sekarang, Quis dan tugas setiap hari. Masa ospek yang masih berlangsung hingga desember. Ekskul, mempersiapkan kegiatan tingkat di bulan November nanti dan lain-lain...dan lain-lain.
Tenaga terkuras, pikiran terkuras. Tapi yang paling ngenes, isi dompet terkuras. 😁😁
Sampai-sampai bendera putih berkibar.. Minta tambahan dana.
Kalau dulu, ketika bertelepon, rutinitas pertanyaan kami adalah bagaimana keadaannya. Sekarang rutinitas kami jadi bertambah nanyain uang, "masih cukup?" 😀

****
Seminggu yang lalu ia baru saja mengikuti bakti sosial mahasiswa baru Fakultas Kedokteran. Ada 3 jurusan yang tergabung, Kedokteran, Kebidanan dan Psikologi.
Baksos di adakan di desa Sumanik, Batusangkar, Sumbar. Penduduk desa sudah menyiapkan rumah-rumah buat mereka tinggal. Kegiatan baksos meliputi, pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, sunatan masal, mengajar di sekolah-sekolah dan melakukan tes IQ, tes minat bakat serta memberikan training motivasi.
Meskipun ini judulnya bakti sosial mahasiswa baru, tapi yang turun untuk pemeriksaan kesehatan, sunatan, tes IQ dan tes minat bakat adalah para ahlinya. Yaitu dokter umum, dokter spesialis, bidan dan psikolog. Mahasiswa baru hanya bertindak sebagai asisten.
Ketika pemeriksaan kesehatan, datanglah seorang kakek yang mengeluh nafasnya agak sesak,
Dokter : bapak merokok?
Kakek : tidak pak dokter.
Kemudian dilakukan pengetesan pernafasan si kakek. Ternyata indikator alat menunjukkan warna kuning. Berarti si kakek fix perokok.
Dokter : jadi kapan bapak terakhir merokok?
Kakek : tadi malam

😂😂😂😂😂😂😂
Terjadi perbedaan sudut pandang rupanya. 😁

Dan malamnya mereka dihibur oleh penduduk kampung Sumanik dengan kesenian randai. Randai ini merupakan sebuah kesenian tradisional Minang yang menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu. Dan drama yang mereka mainkan adalah drama komedi yang sukses membuat civitas akademika Universitas Andalas Fakultas Kedokteran terpingkal-pingkal.

*****
Nikmatilah, nak.
Nikmati dunia perkuliahanmu. Susah dan senang, nikmati dengan hati lapang. Susah dan senang adalah kawan hidup. Silih berganti mereka menempamu.
Dan jangan lupa berteman dengan siapa saja, tapi PILIH sahabatmu. Karena mereka bisa mewarnaimu. Pilihlah sahabat yang sholeh/sholihah yang mau mengingatkanmu kepada kebaikan.
Dan yg utama, dekatkan dirimu dengan Sang Pencipta.

Karawang, 4 September 2019
#curhatmakASA


******
tulisan ini saya unggah ke FB.
dan salah satu komen yang membuat saya terharu adalah

Sukmawati Pipin Bu, setiap ibu menuliskan tentang Anak2 Sy kok jd auto nangis (terharu) ya bu. Seperti nya Anak2 bangga sekali punya ibu.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.