Dulu, saya pernah mendaftar ikut kelas blogger ke 17. Sayang, saya tak terpilih. Kemudian karena kesibukan, pendaftaran untuk kelas blogger 18 dan 19 terlewat begitu saja. Nah, pendaftaran kelas Blogger yang ke 20 dengan tema Street Photography, tak mau saya lewatkan lagi. Segera daftar. Dan tiiing…nama saya pun tertera di papan pengumuman. Papan? Di dinding facebook dah… 😀
Dengan semangat pagi, saya pun mengejar bis. Walau suami sudah menunjukkan ancar-ancarnya, tetap aja deg-degan. Pertama, karena tidak mengenal jakarta. Kedua,tidak mengetahui lokasi acara. Ketiga, takut diculik…ehhh. Plus deg-degan akan bertemu dengan para profesional blogger. Ingin berteman menimba ilmu dari mereka. Aku mah apa atuh…newbie permanen. 😁😁
Ternyata perjalanan sangat lancar. Jam 7.30 dari rumah, jam 8 teng saya sudah sampai di gedung JSC Hive. Saya peserta pertama yang datang. Horeee…. Untung ada Pak Kepsek Kelas Blogger Kang Dudi yang sudah datang, sehingga saya terhindar dari aksi bengong.
Acara dibuka oleh mas Agil yang kocak. Sudah berapa lama ya…beliau jadi MC? Pengen berguru.🤔
Tentang C2live
Sebelum masuk ke materi utama, kami berkenalan dulu dengan salah satu sponsor acara yaitu C2live. Diwakili oleh Enricko Lukman, kami mengetahui bahwa C2live adalah sebuah jaringan media yang mengumpulkan dan mendukung blogger, penulis, serta pembuat konten di Indonesia dalam membagikan cerita-cerita mereka yang mengagumkan. C2live ingin menjadi wadah bagi berkumpulnya buah pikiran seputar isu terkini Indonesia dengan membantu komunitas blogger lewat kegiatan edukasi dan penyediaan teknologi.
C2live memiliki 3 platform yang dapat dapat dimanfaatkan.
1. Agregator (C2live.com) sebuah portal user-generated-content yang menyajikan karya kamu kepada seluruh dunia.
2. Kontes (C2live connect) sebuah platform untuk menyelenggarakan kontes blogging secara efisien.
3. Meetup (acara bulanan) sebuah kegiatan edukasi offline untuk komunitas blogger di Indonesia
Street Photography
Selanjutnya masuklah kami pada materi inti, Street Photography yang diberikan langsung oleh bapak Kepala Sekolah Kelas Blogger, Dudi Iskandar, yang akrab dipanggil Kang Dudi. Kang Dudi ini adalah kampiun juara lomba foto. Bermacam-macam lomba foto sudah dimenangkannya. Beliau juga merupakan salah satu founder Toekangpoto Indonesia, sebuah komunitas fotografi di Indonesia.
Seorang blogger tentu sangat membutuhkan keahlian memotret sebagai penunjang tulisannya. Foto yang bagus tentu semakin menambah greget tulisannya. Dan untuk menghasilkan foto yang baik, ternyata tidak harus menggunakan kamera canggih DSLR atau mirrorless. Dengan kamera smartphone pun jadi. Karena kamera yang terbaik adalah kamera yang anda punya. Bukan kamera tetangga. Apalagi kamera nyolong. Uppss…
Dan untuk mendapatkan sebuah foto sangat mudah. Cukup menekan tombol shutter. Tapi dengan menekan tombol shutter, belum tentu menghasilkan foto yang BAIK.
Ada beberapa teknik pengambilan gambar yang harus diperhatikan agar menghasilkan foto yang baik, yaitu variasi angle, perhatikan arah cahaya, refleksi, moment, dan tiga kata sakti: ijin, maaf, dan terima kasih (kalau tidak ingin disambit yang punya area 😂).
Untuk menghasilkan foto yang “berbicara”, kita juga harus memperhatikan unsur foto yang terdiri dari teknis, posisi, komposisi dan moment. Teknis sudah oke, posisi dapet, momen mantap tapi komposisi tidak pas, tentu mengurangi keindahan foto.
Untuk itu kita perlu mengasah insting. Caranya dengan memperbanyak latihan alias jam terbang. Salah satu aliran fotografi yang dapat dengan mudah kita praktekkan untuk menambah jam terbang adalah street photoghraphy atau fotografi jalanan, karena tidak terlalu mengeluarkan biaya seperti ke tempat wisata. Lokasi fotografi jalanan ini adalah ruang publik seperti jalanan, pasar, mal, tempat ibadah, stasiun, dan terminal. Fotografi jalanan umumnya memuat objek yang diambil di ruang terbuka publik dalam kondisi candid atau tanpa pengarahan.
Dan sebagai latihan untuk mengasah insting, kang Dudi mempersilahkan kami hunting foto di jalanan sekitar gedung JCS Hive selama 30 menit. Foto hasil jepretan kita kemudian diunggah ke instagram Kelas Blogger. Sambil menikmati makan siang (yang lezat nikmat mantap) yang disediakan oleh sponsor Berrykithen, kang Dudi mengkurasi setiap foto yang masuk. Kemudian dipilih beberapa terbaik dan mendapat hadiah.Saya termasuk ….yang tidak menang. Karena memang tidak setor. Secara kameraku DSLR belum terhubung ke wifi😁😁
Praktek
Kelas Bloggger
Akhirul kalam, mengikuti kelas blogger ini sangat menyenangkan. Dapat ilmu baru dan dapat teman baru. Juga dapat kebiasaan baru, Potluck. Yaitu saling membawa makanan untuk berbagi. Sehingga suasana semakin hangat dan bersahabat. Semoga saya bisa bergabung kembali di acara kelas blogger berikutnya. Aamiin.
Ternyata perjalanan sangat lancar. Jam 7.30 dari rumah, jam 8 teng saya sudah sampai di gedung JSC Hive. Saya peserta pertama yang datang. Horeee…. Untung ada Pak Kepsek Kelas Blogger Kang Dudi yang sudah datang, sehingga saya terhindar dari aksi bengong.
Gedung JSC Hive, bagian luarnya berpenampilan sederhana namun menarik. Tapi begitu masuk ke dalam, amboooii…desainnya ciamiik. Terkesan hangat dengan lantai parketnya. Teduh dengan hamparan rumput sintetis. Unik dengan susunan kota-kotak kayu sebagai tempat duduk maupun rak dan hamparan beberapa bean bag membuat badan ingin segera rebahan. Saya langsung merasa nggak yakin bisa menerima ilmu tanpa diselingi kantuk gegara tempat yang cozy ini.
Tentang C2live
Sebelum masuk ke materi utama, kami berkenalan dulu dengan salah satu sponsor acara yaitu C2live. Diwakili oleh Enricko Lukman, kami mengetahui bahwa C2live adalah sebuah jaringan media yang mengumpulkan dan mendukung blogger, penulis, serta pembuat konten di Indonesia dalam membagikan cerita-cerita mereka yang mengagumkan. C2live ingin menjadi wadah bagi berkumpulnya buah pikiran seputar isu terkini Indonesia dengan membantu komunitas blogger lewat kegiatan edukasi dan penyediaan teknologi.
C2live memiliki 3 platform yang dapat dapat dimanfaatkan.
1. Agregator (C2live.com) sebuah portal user-generated-content yang menyajikan karya kamu kepada seluruh dunia.
2. Kontes (C2live connect) sebuah platform untuk menyelenggarakan kontes blogging secara efisien.
3. Meetup (acara bulanan) sebuah kegiatan edukasi offline untuk komunitas blogger di Indonesia
Street Photography
Selanjutnya masuklah kami pada materi inti, Street Photography yang diberikan langsung oleh bapak Kepala Sekolah Kelas Blogger, Dudi Iskandar, yang akrab dipanggil Kang Dudi. Kang Dudi ini adalah kampiun juara lomba foto. Bermacam-macam lomba foto sudah dimenangkannya. Beliau juga merupakan salah satu founder Toekangpoto Indonesia, sebuah komunitas fotografi di Indonesia.
Seorang blogger tentu sangat membutuhkan keahlian memotret sebagai penunjang tulisannya. Foto yang bagus tentu semakin menambah greget tulisannya. Dan untuk menghasilkan foto yang baik, ternyata tidak harus menggunakan kamera canggih DSLR atau mirrorless. Dengan kamera smartphone pun jadi. Karena kamera yang terbaik adalah kamera yang anda punya. Bukan kamera tetangga. Apalagi kamera nyolong. Uppss…
Dan untuk mendapatkan sebuah foto sangat mudah. Cukup menekan tombol shutter. Tapi dengan menekan tombol shutter, belum tentu menghasilkan foto yang BAIK.
Ada beberapa teknik pengambilan gambar yang harus diperhatikan agar menghasilkan foto yang baik, yaitu variasi angle, perhatikan arah cahaya, refleksi, moment, dan tiga kata sakti: ijin, maaf, dan terima kasih (kalau tidak ingin disambit yang punya area 😂).
Untuk menghasilkan foto yang “berbicara”, kita juga harus memperhatikan unsur foto yang terdiri dari teknis, posisi, komposisi dan moment. Teknis sudah oke, posisi dapet, momen mantap tapi komposisi tidak pas, tentu mengurangi keindahan foto.
Untuk itu kita perlu mengasah insting. Caranya dengan memperbanyak latihan alias jam terbang. Salah satu aliran fotografi yang dapat dengan mudah kita praktekkan untuk menambah jam terbang adalah street photoghraphy atau fotografi jalanan, karena tidak terlalu mengeluarkan biaya seperti ke tempat wisata. Lokasi fotografi jalanan ini adalah ruang publik seperti jalanan, pasar, mal, tempat ibadah, stasiun, dan terminal. Fotografi jalanan umumnya memuat objek yang diambil di ruang terbuka publik dalam kondisi candid atau tanpa pengarahan.
Dan sebagai latihan untuk mengasah insting, kang Dudi mempersilahkan kami hunting foto di jalanan sekitar gedung JCS Hive selama 30 menit. Foto hasil jepretan kita kemudian diunggah ke instagram Kelas Blogger. Sambil menikmati makan siang (yang lezat nikmat mantap) yang disediakan oleh sponsor Berrykithen, kang Dudi mengkurasi setiap foto yang masuk. Kemudian dipilih beberapa terbaik dan mendapat hadiah.Saya termasuk ….yang tidak menang. Karena memang tidak setor. Secara kameraku DSLR belum terhubung ke wifi😁😁
Praktek
Akhirul kalam, mengikuti kelas blogger ini sangat menyenangkan. Dapat ilmu baru dan dapat teman baru. Juga dapat kebiasaan baru, Potluck. Yaitu saling membawa makanan untuk berbagi. Sehingga suasana semakin hangat dan bersahabat. Semoga saya bisa bergabung kembali di acara kelas blogger berikutnya. Aamiin.
kang Dudi makin nge-hits.. selalu bagi2 ilmu ... sayang lum sempat ikut.. untung ada tulisan kakak. nice info :)
ReplyDeleteterima kasih...sudah membaca tulisan ini :)
DeleteInen... baru ganti template yo? pakai template apo nen? iko rancak kok... gk usah ganti ka wordpress gk baa tu do..
ReplyDeleteKalau eni pas pakai blogger, gk bisa panuah halamannyo do... baa caro nyo nen?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete