
Disamping melihat pertumbuhan si buah hati, serasa saya juga melihat pertumbuhan Sekolah ini. Dari cuma 2 bangunan kemudian bertambah satu, bertambah lagi sampai sekarang sudah memiliki 9 gedung termasuk masjid. Kalau dulu ada yang bilang bangunannya seperti kandang kambing (teganya…hiks), sampai sekarang banyak yang takjub dengan lanskap Sekolah Alam Karawang. Bahkan tim aksesor Akreditasi memuji bahwa sekolah ini rimbun dan sejuk.
Bangunannya simpel dan menarik. Setiap bangunan berdesain terbuka sehingga udara bebas keluar masuk. Kalau hawa panas merekapun akan merasa gerah. Kalau udara dingin merekapun merasakannya. Tanpa disadari ini akan membentuk daya tahan tubuh. Sangat berbeda dengan ruangan berAC dimana udara yang disirkulasikan hanya itu ke itu saja. Sedot udara dalam ruangan dan keluarkan. Kemudian sedot lagi dan keluarkan lagi. Sehingga udara itu sebenarnya tidak sehat. Kalau ada yang sakit seperti influensa atau batuk akan sangat mudah menular kepada yang lain.
Guru silih berganti keluar dan masuk. Kepala sekolahpun silih berganti. Kebijakan pun silih berganti. Dulu, ketika bu Aisyah menjabat kepala SD saya pernah mengutarakan pendapat bahwa sekolah ini seharusnya memiliki seorang Direktur untuk mengepalai dua sekolah, SD dan SMP. Sehingga ada yang membuat kebijakan, mengatur dan mengawal program sekolah. Karena saat itu, SD memiliki Kepala sekolah dan SMP memiliki Kepala sekolah. Di atas itu langsung Yayasan. Saya melihat antara SD dan SMP seperti berjalan sendiri-sendiri, sesuai keinginan kepala sekolahnya. Tidak ada kesamaan program apalagi bersinergi. Seolah-olah dua sekolah yang berbeda yang berada di lahan yang sama. Harusnya sekolah ini memiliki seorang Direktur untuk menyatukan dua sekolah ini sehingga memiliki gerak langkah yang seiring dan dengan program yang berkelanjutan.
Dan Alhamdulillah dua tahun
kemudian, sekolah ini memiliki seorang Direktur. Direktur ini kemudian
merumuskan kebijakan-kebijakan sekolah, membuat program-program, membimbing
guru-guru, mengawasi pelaksanaan program dan lain-lain. Dan perlahan-lahan
sekolah mulai jelas arah dan tujuannya sebagai sekolah Alam. Meskipun untuk itu
mungkin banyak benturan yang terjadi.
Begitu juga dengan organisasi orang tua siswa yaitu Komite. Dulu komite seperti jalan sendiri. Tak ada yang membimbing, Tak ada yang mengarahkan. Tidak pernah ada rapat antara sekolah dan komite. Apa fungsi dan kewajibannya. Semua berjalan seperti penafsiran komite sendiri. Tapi meskipun begitu, komite tetap berusaha memberikan manfaat untuk orang tua. Seperti menerbitkan buletin, walaupun terbitnya tidak rutin. Kadang tiap bulan, kadang 2 bulan atau bahkan 4 bulan kemudian baru terbit. Pernah juga memberikan pelatihan membuat sendiri kompos takakura, Pertolongan pertama pada kecelakaan, Pelatihan kecantikan dan lain-lain.
Komite dulu seperti hidup segan
mati tak mau. Tapi meskipun begitu ada karya yang bisa dikenang. Komite sukses
mengadakan pelatihan menulis untuk siswa SD se Karawang yang acaranya didukung
oleh Penerbit Mizan Bandung dan menghadirkan dua orang narasumber penulis
cilik. Acara ini dibuka oleh Wakil Bupati Karawang saat itu, Ibu dr Cellica
Nurachadiana serta mengadakan lomba menulis
orang tua dan menerbitkannya ke dalam sebuah buku yang berjudul ‘Smiley
Parenting’ yang launchingnya juga di lakukan oleh wakil Bupati Karawang Ibu dr
Cellica Nurachadiana.
Kemudian dengan kehadiran
Direktur, juga dengan bergabungnya orang tua siswa baru yang banyak memiliki
pengalaman dalam berorganisasi, Komitepun mulai bermetamerfosis. Dari tak tentu
arah menjadi mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Komitepun mulai diundang untuk rapat, agar memiliki pemahaman tentang arah
kebijakan dan tujuan sekolah. Komite pun berubah menjadi mitra sejajar dengan sekolah. Memberi masukan tapi tak mengintervensi. Program kerjapun disusun bersama-sama agar
memiliki sinergi untuk kemajuan bersama. Pengurus-pengurus komitepun memiliki
semangat yang tinggi sesuai dengan perannya masing-masing.
Dan setiap perubahan tentu tak
selalu mulus. Selalu ada gesekan-gesekan yang apabila disikapi dengan bijak
menjadi proses pendewasaan diri maupun organisasi. Tentu itu memerlukan
toleransi tingkat tinggi. Alhamdulillah, proses itu dilewati oleh komite dengan
selamat tak sampai berdarah-darah, hehee…
Banyak program yang telah
dilakukan oleh komite dengan sekolah, terutama pelaksanaan program parenting
sekolah orang tua, penerbitan majalah SAKA, pengelolaan kantin sehat sekolah,
menjembatani orang tua dengan sekolah, dan lain-lain. Tentu semua itu masiih
jauh dari sempurna. Banyak kekurangan-kekurangan di sana sini. Tapi insya
Allah, itu yang terbaik di saat itu. Dan semua kekurangan itu selalu menjadi
evaluasi untuk menuju kesempurnaan di masa depan.
Sekarang, ‘the real comitte’ telah menyelesaikan periode kepengurusannya tahun
ini. Semoga komite yang baru jauh lebih baik dari kami. Dan semoga Sekolah Alam Karawang semakin baik dengan dukungan penuh dari orang tua.
Akhirul kata, saya memohon maaf atas segala
khilaf dan kekurangan selama ini. Kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan itu
datangnya dari saya pribadi.
Wassalam,
Akhmaneli